SURABAYA, BIN-RI.COM – Imtihan wal Ikhtibar menjadi momen penting bagi para murid, khususnya para santri yang menempuh pendidikan agama Islam dilingkungan madrasah maupun Pondok Pesantren (Ponpes).
Seperti halnya, Madrasah Al- Islamiyah Assalafiyah Ulul Albab Surabaya, telah sukses menggelar acara Imtihan wal Ikhtibar ke – 6 tahun, sekaligus Memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, bertempat di Jl. Sidotopo Sekolahan VIl /31 Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, pada Sabtu (17/2/2024) malam.
Acara yang diselenggarakan setiap akhir tahun masa pendidikan atau menjelang bulan Suci Ramadhan tersebut, berlangsung dengan penuh khidmat dan meriah. Selain diikuti oleh puluhan santri, juga Wali santri beserta tamu undangan dengan antusias turut mensukseskan dan memeriahkan acara tersebut.
Berbagai kegiatan yang ditampilkan diantaranya: Pembacaan Hafalan Surat-Surat Pilihan & Kitab Fiqih. Penampilan pentas seni Para santri, Dilanjutkan dengan Acara Inti yakni, Ceramah Agama yang disampaikan oleh Nyai Qurratu A’yun (Pemateri Taman Hati MNCTV) dan Doa Barokah. Kemudian Anugerah Santri Teladan TPQ Diniyah Pesantren dan Tadabur, diakhiri dengan Pembagian hadiah lomba santri berprestasi.
Khoirul Anam Fadil, selaku Pengasuh Madrasah Ulul Albab dalam Sambutannya menceritakan, dalam hal adanya Madrasah seperti saat ini ia menyebut, Awalnya tidak sedikitipun ada dibenaknya untuk mendirikan sebuah pesantren seperti saat ini.
“Kami tidak pernah sedikitpun punya niat membuat tempat ngaji atau mendirikan sebuah pesantren, karena itu memang Alloh yang menentukannya. Alhamdulillah bisa berdiri Madrasah Ulul Albab seperti sekarang ini. Kita memulai ingin beda antara tempat mengaji biasa dengan tempat yang lain,” katanya.
Selain itu Pria yang hanya Pendidikan Sekolah Dasar (SD) tersebut mengajak, kepada orang tua maupun warga sekitar, jika ada yang tidak mampu untuk membiayai menyekolahkan atau memondokkan anaknya, Dirinya sanggup dan bisa mendaftarkan ke Madrasah Ulul Albab.
“Tidak ada halangan bagi orang-orang atau penduduk sekitar, kalau misalkan tidak mampu menyekolahkan atau memondokkan anaknya. Insyaalloh disini bisa. Kami hanya butuh istiqomah untuk mengaji, itulah senjata kami dan insyaallloh Alloh akan inijkan orang -orang yang terbuka hatinya untuk menuntut ilmu di Madrasa Ulul Albab ini,” ajaknya.
Sementara itu, Nyai Qurratu A’yun dalam Ceramahnya memaparkan, kewajiban orang tua terhadap anaknya yaitu ada empat perkara yakni, pertama memberikan nafkah. Kedua mendidik anak. Ketiga memberikan nafkah atau membiayai dan keempat yaitu, menikahkan apabila mendapatkan jodoh.
“Tentang pendidikan anak yang wajib mengajari anak itu bukan ustazd dan bukan ustazdah, melainkan ibu dan bapaknya sendiri. Kewajiban orang tua ada empat pertama, memberikan nama. Kedua memberikan pendidikan kepada anak. Ketiga menafkahi dan dibiayai kemudian yang terakhir adalah menikahkan jika ketemu jodohnya,” paparnya.