BeritaDaerahHukum & Kriminal

*Bukan Soal Konflik, Dirut RSUD Moh Anwar Pilih Mundur Demi Regenerasi*

39
×

*Bukan Soal Konflik, Dirut RSUD Moh Anwar Pilih Mundur Demi Regenerasi*

Sebarkan artikel ini
IMG 20250727 WA0078

 

 

SUMENEP, Bin RI.com – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumenep, H R Tatang, menyampaikan bahwa Direktur Utama RSUD dr Moh Anwar, dr Erliyati, bersedia mengundurkan diri meskipun tidak ada persoalan internal di rumah sakit tersebut.

 

Menurut Tatang, langkah itu diambil sebagai bentuk teladan bahwa kepemimpinan bukan sekadar mempertahankan jabatan.

 

“Ia mengatakan, jika seorang pemimpin sudah memenuhi target yang ditetapkan, maka tak ada salahnya memberi kesempatan kepada yang lain.

 

Namun, rencana itu tetap harus mendapat persetujuan Bapak Bupati,” ujarnya kepada awak Media Bin RI.com, Minggu (27/7/2025).

 

Tatang menambahkan, dr Erliyati tidak ingin terlalu lama berada di posisi puncak karena enggan menimbulkan kesan memanfaatkan jabatan.

 

“Ia ingin menunjukkan, tidak hanya di Sumenep tetapi juga di seluruh Indonesia, bahwa dirinya tidak gila jabatan.

 

Padahal, ia merupakan aset penting bagi Pemerintah Daerah,” tegasnya.

 

Meski demikian, Tatang menekankan bahwa apabila dirinya dipercaya memimpin Sumenep, dr. Erliyati tetap akan dipertahankan dalam struktur pemerintahan.

 

“Saya akan menempatkan dia di Dinas Kesehatan, kinerjanya sudah terbukti—RSUD Moh Anwar berhasil naik dari rumah sakit tipe C menjadi tipe B, itu bukan pekerjaan sederhana, melainkan hasil dari sistem yang telah ia bangun,” ujarnya.

 

Langkah yang direncanakan dr Erliyati dinilai sebagai contoh kepemimpinan yang mengutamakan profesionalitas dan regenerasi, sekaligus membantah anggapan bahwa jabatan harus dipertahankan selama mungkin.

 

(Agustina V)Dirut RSUD Moh Anwar Pilih Mundur Demi Regenerasi*

 

SUMENEP, Bin RI.com – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumenep, H R Tatang, menyampaikan bahwa Direktur Utama RSUD dr Moh Anwar, dr Erliyati, bersedia mengundurkan diri meskipun tidak ada persoalan internal di rumah sakit tersebut.

 

Menurut Tatang, langkah itu diambil sebagai bentuk teladan bahwa kepemimpinan bukan sekadar mempertahankan jabatan.

 

“Ia mengatakan, jika seorang pemimpin sudah memenuhi target yang ditetapkan, maka tak ada salahnya memberi kesempatan kepada yang lain.

 

Namun, rencana itu tetap harus mendapat persetujuan Bupati,” ujarnya kepada awak Media Bin RI.com, Minggu (28/7/2025).

 

Tatang menambahkan, dr Erliyati tidak ingin terlalu lama berada di posisi puncak karena enggan menimbulkan kesan memanfaatkan jabatan.

 

“Ia ingin menunjukkan, tidak hanya di Sumenep tetapi juga di seluruh Indonesia, bahwa dirinya tidak gila jabatan.

 

Padahal, ia merupakan aset penting bagi Pemerintah Daerah,” tegasnya.

 

Meski demikian, Tatang menekankan bahwa apabila dirinya dipercaya memimpin Sumenep, dr. Erliyati tetap akan dipertahankan dalam struktur pemerintahan.

 

“Saya akan menempatkan dia di Dinas Kesehatan, kinerjanya sudah terbukti—RSUD Moh Anwar berhasil naik dari rumah sakit tipe C menjadi tipe B, itu bukan pekerjaan sederhana, melainkan hasil dari sistem yang telah ia bangun,” ujarnya.

 

Langkah yang direncanakan dr Erliyati dinilai sebagai contoh kepemimpinan yang mengutamakan profesionalitas dan regenerasi, sekaligus membantah anggapan bahwa jabatan harus dipertahankan selama mungkin.

 

(Agustina V)

Tinggalkan Balasan